1.INDAHNYA BERJILBAB
Mendengar kata cantik,
yang terbayang adalah seorang wanita yang anggota wajahnya -mata,
hidung dan bibir- proporsional, sedap dipandang mata. Cantik juga
dikaitkan dengan kulit yang terawatt baik, rambut hitam bercahaya,
bentuk tubuh langsing dan gaya berbusana yang up to date.
Bicara soal busana, seringkali yang dituduh sebagai penyebab
ketidakcantikan seorang adalah jilbab. Dengan pakaian yang syar’i,
memang bentuk tubuhnya yang langsing tak tampak lagi.
Kecantikan fisik merupakan salah satu nikmat dari Allah yang
dikaruniakan kepada sebagian saudari kita. Misalnya saja, suatu ketika
kita diberikan nikmat oleh Allah berupa harta yang sangat berharga.
Tentunya kita hati-hati menjaga harta itu, melindunginya dari jamahan
orang lain, tidak menghamburkan pada setiap orang, dan hanya
mempergunakan di saat yang memang benar-benar tepat. Lalu, bagaimana
jika kenikmatan itu berupa kenikmatan fisik, khususnya kecantikan
seorang wanita?
Mengobral kecantikan fisik pada setiap orang, seolah membiarkan
barang yang amat berharga dijadikan keroyokan banyak orang. Dengan
begitu, status berharga pun jadi barang rendah dan murah, karena setiap
orang akan mudah menikmatinya, beginikah yang diinginkan para wanita?
2.Hijab, Cantik Dimata Allah
Semua itu tidak akan terjadi jika muslimah menuruti syariat Allah, mengenakan hijab. Berdasarkan perintah Allah, yang artinya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, ‘Yang
demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu…”(Al-Ahzab : 59)
Di zaman Rasulullah para sahabiyah begitu mendengar ayat ini turun,
langsung merobek selendang tebal mereka untuk dibuat menjadi kerudung.
Ummu Salamah bercerita ketika ayat ini turun, maka wanita Anshar
keluar dari rumah mereka dengan memakai kerudung, seakan-akan di atas
kepala mereka ada burung gagak.
Kecantikan fisik memang merupakan nikmat dari Allah. Nikmat akan
bertambah jika pandai-pandai bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, nikmat
bias berubah menjadi siksaan jika yang diberi nikmat tidak bias
mensyukurinya.
Ucapan “Alhamdulillah, wajah saya cantik,” saja, tidaklah cukup.
Syukur yang benar adalah menggunakan nikmat itu untuk taat kepada
Allah. Mensyukuri kecantikan fisik adalah dengan memperlakukan
kenikmatan tersebut agar senantiasa sesuai dengan perintah Allah.
3.Berjilbab Menjadikan Anda Cantik
Berhijab itu cantik di mata Allah, walaupun di mata manusia
pengumbar pandangan dianggap tidak kelihatan cantik. “Dengan berjilbab,
saya jadi tetap cantik, kan?” begitulah kiranya komentar yang tepat.
Tapi komentar ini pun bisa jadi salah besar. Lho? “Dengan berjilbab,
kulit saya kan jadi tertutupi, tidak kepanasan, sehingga tidak menjadi
coklat dan kusam. Nah saya kan jadi tambah cantik.” Wah, jika dimaknai
seperti itu, amalan berjilbab pun jadi sia-sia.
Memang, ada muslimah yang berhijab dengan niat yang tidak benar.
Salah satunya seperti diatas tadi, berhijab untuk menjaga kecantikan
kulit. Ada yang berhijab dengan niat menutupi cacat di tubuhnya. Ada
pula yang berhijab agar terkesan sebagai wanita shalihah di mata
masyarakat.
Niat beramal shalih seharusnya dikembalikan ke jalan yang benar. Ingatlah, sabda Nabi, yang artinya:
“Sesungguhnya amalan itu
tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia
niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia
akan sampai kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang hijarahnya
karena dunia yang ingin diperolehnya, atau wanita yang akan
dinikahinya, ia pun akan mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin saja muslimah yang berniat tidak benar ini akan mendapatkan
apa yang ia cari. Mungkin kulitnya memang akan tetap kuning, aib itu
tertutupi dan nama baik bakal diperoleh. Tapi tentu saja tidak akan
mendapatkan sesuatu yang lebih agung. Yaitu Ridha Allah.
4Saya Berjilbab Tapi Tetap Cantik, kan?
Komentar
di atas bisa jadi muncul dari seorang muslimah jilbaber. Sekali lagi,
komentar di atas perlu di kritisi. Jika wajahnya memang sudah dari dulu
cantik, tidak masalah komentar seperti itu. Tapi jika ‘tetap cantik’ ia
artikan sebagai tetap bisa tampil cantik di luar rumah dengan pakaian
ketat walaupun panjang, bibir berlipstik walaupun berjilbab, maka sama
tidak bolehnya dengan yang di atas tadi.
Muslimah yang seperti ini juga menjamur. Jilbab dalam pengertian
mereka adalah ‘yang penting pakai kerudung’. Tidak perduli dengan
criteria lainnya. Jadilah mereka jilbaber gaul yang kerudungnya mini,
pakaiannya ketat, kakinya pun pake celana panjang sempit.
Walaupun niatnya sudah benar karena Allah, namun jilbab yang ia kenakan seperti itu, tetap saja belum sempurna.
Amal ibadah akan sempurna jika ada dua syarat, yaitu niatnya benar karena Allah, dan yang kedua sesuai dengan syariat.
Berikut ini ketentuan hijab yang syar’i:
- Jilbab itu longgar, sehingga tidak memvisualisasikan lekuk-lekuk tubuh
- Tebal, sehingga tidak kelihatan sedikitpun bagian tubuhnya, warna kulitnya misalnya.
- Tidak memakai wangi-wangian
- Tidak meniru model pakaian wanita kafir.
- Tidak memilih warna kain yang mencolok, sehingga menjadi pusat perhatian orang.
Menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan
A.Keuntungan Berjilbab Bagi Wanita
Kembali, saya akan memberikan wacana tentang jilbab untuk Anda, Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa Allah mewajibkan wanita menutup auratnya, artinya berjilbab bukan sekedar “gaya” tetapi salah satu bentuk ibadah dan aplikasi keimanan kepada Allah Swt. Tetapi Iblis dan turunannya sudah bersumpah akan menggoda anak cucu Adam untuk menemani mereka di neraka. Mau di alam nyata maupun dialam maya syetan dan iblis itu bertebaran, menggoda dengan sebuah maksud agar Anda jangan berjilbab, opini-opini dan wacana yang mengaburkan nilai-nilai spiritual seperti yang sering Anda lihat di Kompasiana salah satunya. Dan ternyata….Syetan sedikit berhasil…Wanita banyak mengatakan bahwa yang perlu dijilbab itu adalah hati, percuma saja jika kepala dan dada di jilbab tapi perliaku negative, begitulah kira-kira kampanye syetan dimuka bumi, padahal Allah sudah memerintahkan untuk menutup aurat dan yang boleh tampak hanyalah wajah dan telapak tangan, selebihnya harus ditutup kecuali kepada orang-orang yang dibolehkan.
Berikut ini ada ada beberapa keuntungan bagi para wanita yang berjilbab :1. Jika Anda tergesa gesa harus keluar rumah dalam keperluan mendadak, darurat dan Anda tidak sempat sama sekali buat mendandani wajah maka menggunakan kerudung Instan terbuat dari kaos itu solusi terbaik, ini berlaku juga saat ada tamu dan kita perlu cepat-cepat untuk membukakan pintu.2. Jika Anda ingin memberikan ASI pada bayi Anda ditempat umum (bagi yang menikah), Insya ALLAH dengan kerudung Anda dengan bebas bisa memberikannya ditempat umum karena aurat Anda tetap tertutup.3. Jika Anda memiliki kelemahan dari rambut , Jilbab sebagai pentup aib tersebut, Anda tetap percaya diri dan beraktivitas penuh semangat.4. Terhindar dari godaan untuk bersikap centil dan tidak sopan, biasanya jilbab bisa jadi alat control kepribadian wanita yang menggunakannya.5. Sangat dihormati dan dihargai lawan jenis disekitar Anda, laki-laki merasa segan dan malu untuk mengganggu Anda.Memakai jilbab diyakini bukan sekedar perintah Allah. Jilbab merupakan simbol bahwa Islam memandang wanita sebagai makhluk yang dimuliakan. Di samping itu, memakai jilbab akan melahirkan aura kecantikan. Baik cantik secara batin (spiritual) maupun lahir (sosial).Kedua, jilbab berarti membiasakan menghiasi dengan rasa malu. Jika seorang wanita telah kehilangan rasa malunya atau tidak dapat menjaganya, maka tidak diragukan lagi bahwa dia telah tersesat dan menjauhi sifat ‘iffah. Sedikit rasa malu merupakan ukuran sedikitnya iman seseorang, dan jika rasa malu bertambah, bertambah pula keimanannya.Ketiga, jilbab mengekang hawa nafsu seksual. Nafsu senantiasa mendorong manusia pada kejahatan. Jalan menuju surga diliputi duri dan jalan menuju neraka itu diliputi kesenangan. Wanita muslimah yang dapat mengalahkan naluri berhias, gemar pamer, serta dapat memalingkan pandangan, dia akan mampu pula mengalahkan hawa nafsunya.Keempat, jilbab mengekang hawa nafsu untuk memamerkan diri dan menonjolkan egoisme. Wanita muslimah yang berjilbab akan mampu memfokuskan kecantikan dirinya hanya kepada suami, karena menghormati hak-hak suami merupakan hal yang diperintahkan Islam. Dengan demikian, dia akan mampu menjauhi tingkah laku yang menyakiti suami.Kelima, jilbab berarti melindungi masyarakat dari penyakit sosial. Perzinahan, penceraian, runtuhnya keluarga, tersebarnya kejahatan, lahirnya anak-anak di luar nikah, dan kebiasaan meminum khamar merupakan penyakit-penyakit sosial yang ditimbulkan karena adanya wanita tidak berjilbab. Dengan demikian, wanita yang berjilbab telah melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit sosial.Keenam, jilbab berarti melindungi generasi muda dari kebebasan seksual. Tindakan seksual bebas antara pemuda dan pemudi merupakan hal yang dilarang, dan hal itu biasanya dipicu oleh keberadaan wanita yang tidak berjilbab atau memakai pakaian yang tidak senonoh. Di antara jalan untuk menghindari tindak sosial seperti itu adalah menjauhi wanita yang tidak berjilbab, menjauhi sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar